Love in Jeju Island
Author : Annisa Noranda Barezky
Main cast :
-
Cha Yoomi
-
Kris Wu
-
Lee Eunji a.k.a Wu Eunji
-
Huang Zi Tao
-
And other cast.
Genre : friendship, romance, family.
Disclaimer : FF ini saya buat setelah mendapatkan cerita
mimpi milik teman saya, dan kebetulan
saya juga mendapat peran di mimpinya. Karena ceritanya lumayan unik. Aku
jadikan ceritanya menjadi versi ff. Tak suka? Tak usah baca!
***
Yoomi POV
Jujur
saja, aku sangat sedih melihat perubahan drastis pada sahabatku, Eunji. Gadis
periang dan cerdas itu hilang dalam sekejap tatkala seluruh anggota keluarganya
tewas dalam suatu tragedi kecelakaan. Sekarang ia tinggal bersama bibinya. Hmm,
hidup memang terkadang tak selalu berpihak pada seseorang. Bahkan sekarang, ia
sangat jarang memperhatikan pelajaran dari Choi sonsaengnim guru favoritnya. Lamunanku
tertuju pada pelajaran yang tengah diterangkan oleh Choi sonsaengnim hingga ada
guru BP masuk ke kelas dan membisikkan sesuatu pada Choi sonsaengnim. Choi
sonsaengnim tampak mengangguk tanda paham akan yang tengah dibisikkan. Hingga
akhirnya ia membuka suara.
“Eunji-ssi,
ada yang mencarimu. Temui mereka di ruang kepala sekolah.” Titah Choi
sonsaengnim lembut.
“ye
sonsaengnim.” Jawab Eunji singkat.
“Eunji-ah,
hwaiting!^^” bisikku, yang hanya dibalas sebuah anggukan malas oleh Eunji.
Semoga saja orang yang mencarinya bisa merubah watak gadis ini.
***
Eunji POV
Aku
merasa sedikit cemas akan orang yang mencariku. Siapa mereka? Aih, nan molla.
Semoga saja orang baik. Ku genggam ragu knop pintu ruang kepala sekolah.
Akhirnya dengan keberanianku yang terkumpul. Aku coba membukanya. Hingga tampak
di jauh seberang pintu, kepala sekolah sedang berbicara dengan sepasang suami
istri yang tampaknya sudah berusia hampir setengah abad.
“Eunji-ssi,
masuklah.” Perintah kepala sekolah lembut, aku mengangguk pelan tanda
mengiyakan ucapannya.
“ada
apa, kepala sekolah?” tanyaku to the point.
“jadi
begini, kau masih ingat dengan kemenanganmu di olimpiade biologi waktu itu?
Mereka merasa kagum pada kecerdasanmu. Awalnya mereka berniat hanya memberimu
beasiswa atas kesuksesanmu. Tapi setelah mereka mendengar berita jika
orangtuamu meninggal. Mereka ingin mengadopsimu.” Terang kepala sekolah. Mataku
membelalak bulat tak percaya.
“jadi,
kau mau menjadi bagian dari keluarga kami? Kebetulan kami sangat menginginkan
anak perempuan.” Ujar seorang wanita dengan keibuannya. Aku merasa nyaman
dengan suara nya, suara yang penuh akan kehangatan dan kasih sayang tulus. Dan
manik matanya terpancar akan penuhnya rasa keibuan yang membuatku luluh.
“jadi,
kau mau nak?” tanya seorang laki-laki disebelahnya yang kuyakini adalah
suaminya.
“aku..
aku harus bertanya dulu pada keluargaku.” Jawabku pelan.
“tenang
saja. Kami akan mengurusi masalah itu pada keluargamu nanti. Kau mau?”
“baiklah,
aku mau.” Jawabku lalu tersenyum senang. Semoga penilaianku tentang mereka tak
salah.
***
Ternyata penilaianku 100% akurat
tentang mereka. Mereka benar-benar bersikap baik padaku. Hari ini aku sudah
resmi diadopsi oleh keluarga mereka. Dan aku menjadi seorang Wu Eunji, bukan
Lee Eunji lagi. Selain mereka, aku memiliki seorang saudara baru yang jarak
usia kami terpaut 4 tahun bernama Kris Wu. Wajahnya tampan bak malaikat tanpa
sayap. Mata elangnya selalu menatapku teduh yang membuatku semakin nyaman
berada ditengah keluarga ini. Dan sepupu baruku bernama Huang Zi Tao. Begitupun
dengan Tao oppa yang juga selalu bersikap baik padaku. Mereka memperlakukanku
bak sebuah karang yang rapuh. Tapi aku merasa nyaman dengan perlakuan mereka.
Terlebih mereka memiliki perusahaan yang bergerak dibidang perhotelan. Appa..
Eomma.. terimakasih sudah memberiku pengganti kalian, memberiku pengganti yang
memperlakukanku bagai aku adalah anak kandung mereka. Aku bahagia.. sangat
bahagia..
“oh iya, 1 minggu lagi gadis
kecilku akan berulangtahun kan?” ujar Appa baruku yang menghampiriku yang
tengah bersantai di ruang tv dengan eomma. Aku mengangguk semangat.
“bagaimana jika kita menyewa
kapal pesiar untuk merayakannya?” saran eomma.
“andwaeeee. Eum, aku mau yang
sederhana saja.. aku hanya ingin merayakannya bersama orang terdekatku..”
jawabku.
“eum.. kebetulan eomma dan appa
ada keperluan di pulau Jeju minggu depan. Bagaimana kalau kita sekalian saja
berlibur kesana?” saran eomma.
“bagus juga saranmu yeobo.
Bagaimana nak? Kau mau?” tanya Appa.
“aku mau appa.. eum, tapi..”
ujarku menggantung.
“tapi apa?” tanya mereka
serentak.
“aku ingin mengajak sahabatku..
Kris oppa bisa bermain dengan Tao oppa, sedangkan aku tidak ada..” ujarku lesu.
“kau ingin mengajak Yoomi?” tanya
eomma dan kubalas anggukan semangat.
“yasudah.. ajak saja Yoomi.
Katakan padanya besok sore kita akan langsung berangkat.” Ujar Appa.
“jeongmal?” tanyaku.
“ne chaggi, anything for you..”
jawab Eomma.
“gomawo eomma.. appa..”
“ne cheonma..”
***
Yoomi POV
“kyyaaaaaaaaaa.
Jeongmal gomawo Eunji-ah.. saranghae..” pekikku girang setelah mendapat ajakan
Eunji.
“ne..
sore ini kita langsung berangkat.” Jawab Eunji tak kalah semangat. Aku
benar-benar bahagia. Doaku saat itu benar-benar dikabulkan tuhan. Eunji menjadi
jauh lebih baik setelah diadopsi oleh keluarga kaya yang baik hati seperti
mereka.
“okee^^”
jawabku.
“yasudah,
kau siapkan aja kopermu. Pilih yang besar karena kita akan 1 minggu disana.”
Saran Eunji.
“eh?
Satu minggu? Berarti.. 1 hari setelah pulang kita langsung menghadapi ujian
semester?”
“hmm.. ne..
tapi tenang saja, Kris dan Tao oppa bisa mengajari kita. Arratchi? Atau kita
bisa pulang lebih cepat.”
“hmm,
ne arraseo..” jawab ku tenang. Yah, sedikit lebih tenang memikirkan ujian
semester.
***
Author
POV
“oppa,
tolong angkatkan koperku..” rengek Eunji.
“aish,
shirreo.” Jawab Tao, Eunji mempoutkan bibirnya kesal. Sedangkan Yoomi hanya
cekikikan. Yoomi lupa jika dirinya juga butuh bantuan orang lain mengangkat
kopernya -_-
“jangan
cemberut. Aku hanya bercanda chaggi..” goda Tao.
“nah,
ppalli. Angkat koperku.” Titah Eunji.
“aish,
arraseo.” Jawab Tao lalu mengangkat koper Eunji yang.. seberat lemari.
“Eunji-ah,
bagaimana dengan koperku?” bisik Yoomi.
“suruh
saja Tao oppa kalau dia masih mau mengangkatnya.” Jawab Eunji watados.
“aku
tak enak jika harus menyuruhnya.” Bisik Yoomi lagi.
“kalau
begitu suruh saja dia.” Ujar Eunji lalu menunjuk Kris yang tengah asik
mendengar lagu dari Ipodnya.
“andwaeeee,
mukanya sangat seram. Aku tak mau.” Protes Yoomi.
“ya
sudah. Angkat saja sendiri. Weekkk.” Jawab Eunji enteng lalu memberikan mehrong
nya pada Yoomi yang tengah ber masam ria.
“Tao
oppa.. tolong angkatkan koper Yoomi..” ujar Eunji.
“aish
shirreo. Suruh saja Kris hyung.” Protes Tao. Kris yang mendengar namanya
disebut beberapa kali melepas headset Ipodnya.
“wae?”
tanya Kris enteng.
“tolong
angkatkan koper Yoomi..” ujar Tao.
“aish,
shirreo. Angkat saja sendiri.” Jawab Kris.
“oppa..
ayolah..” bujuk Eunji.
“shireoooooooooo.”
“Eunji-ah,
lebih baik aku pulang saja kalau begini jadinya.” Ucap Yoomi.
“baguslah,
kau pulang saja. Daripada kau menyusahkan disini.” Jawab Kris enteng sembari
membolak-balikkan majalah sport yang tengah dibacanya.
“KRIS
WU!!!” pekik semua orang yang ada disana, kecuali Yoomi.
“wae? Apa aku salah bicara?” tanya Kris watados,
lagi.
“angkat
kopernya.” Titah sang Appa yang ternyata sudah menguping pertengkaran mereka.
“appaaaaaa..”
“angkat
saja. Kau bukan bayi raksasa disini.” Omel sang eomma. Dengan berat hati
sembari mengumpat tak jelas Kris mengangkat koper Yoomi.
‘sehina
apa koperku hingga seenggan itu dia menyentuhnya? Kesan pertama, menyeramkan,
payah, angkuh, membosankan dan tampan.’ Pikir Yoomi.
“yang
sabar.. Kris memang sering begitu.” Ujar Ny. Wu.
“ne,
kwaenchanna omonim..” jawab Yoomi, setengah hati.
***
At Jeju Island..
“Eunji,
kita akan menginap dimana selama di pulau Jeju?” tanya Yoomi.
“eomma
bilang kita akan menginap di villa milik mereka. Menurut penjelasan Tao oppa,
itu adalah villa apung.”
“villa
apung? Maksudmu, villa itu letaknya di atas danau atau laut, begitu?” tanya
Yoomi.
“ya
kiranya begitulah..”
***
“pokoknya
aku mau dengan Tao oppa, titik.” Ujar Eunji enteng.
“pokoknya
aku mau dengan Eunji, titik.” Ujar Tao.
“terus
aku?” tanya Yoomi.
“dengan
siapa lagi? Tentu saja dengan si Angry Kris.” Ejek Tao yang langsung
mendapatkan death glare Kris.
“yaaakk! Eunji-ah, aku mohon kali ini saja. Bisakah
kau yang mengalah?” ujar Yoomi lalu memberikan aegyo terbaiknya.
“shireooo!
Aku yang ulang tahun disini. Jadi aku yang mengatur.” Jawab Eunji.
“itu
benar.” Jawab Tao lalu berhigh five ria dengan Eunji.
‘sebenarnya apa yang mereka rencanakan?’ pikir Kris.
“Eunji-ah...”
ujar Yoomi memelas.
“shirreoooo~”
jawab Eunji lalu menyeret Tao pergi dari TKP.
Keheningan
menyelimuti Yoomi-Kris setelah ditinggal pergi oleh Eunji-Tao.
“ayo
kita pergi.” Ujar Kris yang akhirnya memecahkan kesunyian.
“kemana?”
“Klub
malam.” Jawab Kris enteng.
“kyaaaaaaaa~
andwaeeeee” pekik Yoomi.
“aish,
ikut saja. Atau kau mau aku tinggalkan disini?”
“aish..
ne..” jawab Yoomi pasrah.
Yoomi POV
Huft,
untung saja ia benar-benar tak membawaku ke klub malam. Ternyata benar
dugaanku, villa milik keluarga mereka berada di atas laut. Ya, jadi intinya ini
villa apung. Tapi ada yang aneh menurutku. Villa ini kosong. Eunji dan Tao oppa
ternyata langsung jalan-jalan. Eunjiiii, aku tak mau lagi liburan dengan orang
aneh seperti oppa mu..
“kamarmu
disana. Dan kamarku ada di sebelah
kamarmu. Jika ada perlu, langsung saja panggil aku. Kau mengerti?” tanya Kris.
“ne
oppa, aku mengerti.” Jawabku lalu mengikuti Kris oppa yang tengah mengangkat
koperku dari belakang. Jika dilihat dari punggungnya, ku akui makhluk ini
sangat tampan. Sangat berbeda dengan sifatnya yang sedikit memuakkan. Akhirnya
langkah Kris oppa terhenti di depan lemari yang ada di kamarku. Hingga ia
menaruh koperku dan beranjak keluar.
“Kris
oppa.” Panggilku, ia memberhentikan langkahnya dan menoleh kearahku. “gomawo”
ucapku lalu dibalas seulas senyum tipis di wajahnya. Kyaaaaaaaaaa~ eommaaaa,
dia sangat tampan jika sedang tersenyum.
***
“aku
lapar..” gumamku sembari mengelus perutku menenangkan cacing di perutku.
“kau
lapar?”
“eh?
Oppa? Sejak kapan kau berada disitu?”
“baru
saja. Aku juga memanggilmu untuk makan malam. Kajja.” Ajak Tao oppa, syukurlah.
***
“oppa,
biar aku yang ambilkan piring.” Pintaku pada Tao oppa yang tengah sibuk
menyiapkan meja makan.
“ne,
ambil saja di dapur.” Jawabnya.
Author POV
Yoomi
mulai melangkah ke dapur dan mengambil beberapa piring. Tiba-tiba listrik villa
padam. Yoomi yang phobia akan gelap terkejut seakan mendapatkan serangan
listrik. Rasa takutnya benar-benar melebihi batas hingga tangannya bergetaran
dan lututnya lemas. Hingga piring-piring yang baru saja akan di bawanya
melayang jatuh dari tangannya.
PRANG!
Terdengar
suara pecahan tersebut yang membelah kesunyian dalam villa. Yoomi terduduk dan
segera meringkuk tubuhnya. Membenamkan kepalanya dan menangis. Hingga akhirnya
listrik kembali hidup.
“Yoomi-ya..
kwaenchanayo?” tanya Eunji khawatir.
“ne..
kwaenchanna. Aku hanya takut gelap.” Jawab Yoomi.
“tsk,
dasar gadis bodoh.” Ujar Kris senewen. Kris mengeluarkan suara yang tidak kecil
untuk menyuarakan sindirannya yang tepat sasaran untuk Yoomi.
Yoomi mulai kehilangan titik
kesabarannya mengambil garpu yang ada di rak piring, bersiap melemparnya ke
arah Kris. Begitupun dengan Kris yang sudah siap dengan sendok makan
ditangannya. Keduanya sibuk melempar death glare tanda mereka siap berperang.
Tao menarik Eunji untuk segera melindungi diri dari serangan brutal yang akan hadir
di villa mereka di balik meja makan.
“oppa, kenapa kau malah
menyeretku untuk menghindar? Cegah mereka!” bisik Eunji.
“kau mau mendapat kenangan berupa
cap sendok atau garpu diwajahmu. Percuma saja, kau tahu kan bagaimana si Angry
Kris itu. Dan kau juga tahu kan watak Yoomi. Mereka sama-sama keras kepala.”
Ceramah Tao.
‘benar juga, daripada aku yang
kena.’ Pikir Eunji.
“kyaaaaaaaa” pekik Yoomi lalu
melemparkan garpu nya ke arah Kris. Kris yang bisa membaca pergerakan Yoomi
segera menghindar dan berhasil, garpu justru menabrak dinding dapur. Kini
giliran Kris yang siap melempar sendok makan miliknya. Ia menampilkan
seringaiannya sebelum mengambil posisi serangan.
“hyaaaaaa” pekik Kris lalu
melempar sendok makan miliknya ke arah Yoomi. Namun dengan mudah Yoomi
menangkap sendok tersebut bak catcher handal.
“sekarang kau bisa lihatkan?
Siapa yang bodoh sebenarnya?” ujar Yoomi sinis.
“tetap saja kau yang bodoh.”
Jawab Kris enteng yang membuat emosi Yoomi kembali tersulut.
“STOOOOOPP!!!” pekik Tao dan
Eunji mencegah perang babak kedua terjadi lagi. Tao segera mengamankan Kris ke
dalam kamar dan begitupun dengan Eunji yang membawa Yoomi ke kamar.
***
2 hari setelah kejadian itu.
Yoomi dan Kris sama sekali tak pernah menyapa barang sedikitpun. Jika mata
mereka bertemu, yang ada hanya death glare death glare dan death glare.
Sekarang sudah larut malam, tapi Yoomi masih terjaga dari tidurnya. Entah apa
yang dipikirkan oleh gadis ini hingga ia tak kunjung memasuki dunia mimpi.
Kemudian ia beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju balkon kamar nya. Ia
mulai menyenandungkan lagu kesukaannya.
I
lost my mind neoreul cheoeummannasseulttae
Neo hanappaego modeungeoseun get in slow motion
Naege malhaejwo ige sarangiramyeon
Maeilgeudaewa sumanheun gamjeongdeureul nanwojugo baewogamyeo
Ssaugo ulgo anajugo
Naege malhaejwo ige sarangiramyeon
Sesangnamjadeul modu nalbureowohae
Neoreul gajin naega jiltuna jukgennabwa
My babe, baby babe, baby baby
Neol araboneungeol ige sarangingeol
Aicheoreom neol jaju utgemandeulgo
Chingucheoreom neol gajang pyeonhage mandeulkkeoya
My babe, baby babe, baby baby
Malhaejwo naege what is love
Neo hanappaego modeungeoseun get in slow motion
Naege malhaejwo ige sarangiramyeon
Maeilgeudaewa sumanheun gamjeongdeureul nanwojugo baewogamyeo
Ssaugo ulgo anajugo
Naege malhaejwo ige sarangiramyeon
Sesangnamjadeul modu nalbureowohae
Neoreul gajin naega jiltuna jukgennabwa
My babe, baby babe, baby baby
Neol araboneungeol ige sarangingeol
Aicheoreom neol jaju utgemandeulgo
Chingucheoreom neol gajang pyeonhage mandeulkkeoya
My babe, baby babe, baby baby
Malhaejwo naege what is love
Kris POV
Deg deg deg deg
deg
Yeoja bodoh itu, kenapa suaranya
bisa sangat indah.. oh tuhan, jantungku sampai berdetak tak karuan
mendengarnya. Apa aku jatuh cinta padanya? Ku akui semenjak ia mulai datang ke
rumahku dan memperkenalkan diri sebagai sahabat Eunji aku sudah tertarik
padanya. Bahkan yang lebih jujurnya lagi jauh sebelum waktu itu aku sudah
tertarik padanya. Tapi, mana mungkin si tampan Kris bisa menyukai yeoja seperti
dia? Aish Kris, yang benar saja. Itu tidak mungkin.
Dan
kalau seandainya Tao bisa membaca pikiranku, bagaimana? Tao si bocah indigo itu
cukup sering membaca pikiranku. Memang aneh untuk anak normal, tapi itulah Tao.
Dia diberi sedikit kelebihan oleh Tuhan.
***
“hari
ini kita kemana?” tanya Tao memecah keheningan saat kami menyantap sarapan
pagi.
“aku
ingin membeli oleh-oleh untuk teman kami.” Jawab Yoomi.
“ya,
aku setuju denganmu Yoomi-ya.” Ujar Eunji.
“ya
sudah. Berarti jadwal kita hari ini ke pasar.” Jawab Tao.
“eum,
oppa. Sepertinya kami harus pulang lebih cepat. Ujian semester sudah menanti.”
Ucap Eunji.
“ne,
mungkin besok kami harus pulang ke Seoul.” Jawab Yoomi.
Uhuk
Uhuk!
Besok
mereka pulang? Andwaeeeee. Itu terlalu cepat, aku masih mau bersenang-senang.
Uhuk uhuk!
“yakk!
Oppa, kalau minum itu hati-hati. Kemana pikiranmu hingga kau tersedak seperti
itu.” Omel Eunji.
“kwaenchana,
uhuk. Eunji-ah.” Jawabku setengah-setengah. Leherku sakit.
“hahahahaha.”
Gelak Tao memecah rasa khawatir Eunji dan.. Yoomi. Aku bersyukur karena yeoja
ini ikut khawatir.
“kenapa
kau malah tertawa, oppa?” tanya Yoomi. Aish, pasti bocah itu sudah membaca
pikiranku.
“anni,
kalian hanya lucu.” Jawab Tao watados lalu mengelap mulutnya dan bersiap untuk
beranjak.
“JIKA
KAU SUKA.. KATAKAN SUKA.. JIKA KAU CINTA.. KATAKAN CINTA.. JANGAN KAU PENDAM..
ATAU KAU AKAN MERANAAAA~ JANGAN PENDAM.. ATAU KUREBUUUT, YEOJA IMPIANMUUU~ OHH
YEAHH~” nyanyian Tao bersenandung tak jelas dengan ria. Sial, aku tahu dia
menyindirku. Kurang ajar kau Huang Zi Tao!
“ATAU
KU REBUUUUT ~ JANGAN RUTUKI AKUUU ATAU YEOJAMU BENAR BENAR KU REBUUUT~ OOHH
YEEAHH~” nyanyi Tao lagi, sial!
Dan
akhirnya Eunji ikut tertawa mendengar senandung aneh dari Tao. Bisa ku tebak,
anak itu pasti sudah mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Tao. Bisa ku tebak
wajahku sudah memerah dan kecut tentunya. Sekarang tinggal aku dan Yoomi yang
ada di meja makan. Suasana tidak dingin lagi, tapi canggung. Aku maluuu.
“turun
derajat. Hahahaha” ejek Eunji. Bocah itu sama saja dengan Tao. Benar-benar..
“Yoomi-ahh~
saranghaeeee” pekik Tao. Oke, ku pastikan bocah itu akan benar-benar tak
selamat malam nanti.
“na do
saranghae oppaaaa.” Pekik Eunji. Oh tuhan.. aku benar-benar tak sanggup lagi
mendengarnya.
“HAHAHAHAHA”
terdengar tawa mereka menggema diseluruh ruangan villa. Benar-benar.. Tao..
Eunji.. arrrrrgghhh.
“oppa,
aku berangkat dulu ke pasar bersama Tao oppa. Yoomi-ya, kau berangkat bersama
Kris oppa saja ne?” Bingo! Bocah ini pasti sudah berkomplot dengan Tao.
“ahh..
ne, baiklah..” jawab Yoomi. Eh? Tak biasanya dia mau di couple kan denganku.
Tapi biarlah, ini kesempatan langka.
“ppai..
ppai Yoomi-ya.. Kris oppa..” pamit Eunji.
Hingga
akhirnya deruman mobil sport milik Tao keluar dari pekarangan depan villa. Aku
masih merasa canggung dengannya. Tuhan.. tolong aku..
I lost my mind neoreul chommanaseultte..
One message from Tao :
Aku tahu kalau kau
menyukainya,
Kami memberikan
kesempatan untukmu.
Jadi perjuangkan.
Hwaiting Angry Kris^^
hahaha~ XD
Aku
tersenyum tipis membaca pesan dari Tao. Baiklah, hari ini Kris Wu akan
menampilkan sisi laki-lakinya pada yeoja yang ia sukai. Hwaiting Kris^^
“kau
langsung mau ke pasar, Yoomi-ya?” tanyaku mencoba akrab.
“hmm,
aku ingin ke Teddy Bear museum dulu. Bisakah?” tanyanya balik. Ini umpan yang
bagus, aku bisa langsung mengencaninya. Hahahaha.
“baiklah.
Kau sudah siap?”
“aku
sudah siap dari tadi.”
“baiklah,
kajja berangkat.” Ajakku.
***
“wahh~
oppa, kesini.” Panggil Yoomi.
“wae?”
tanyaku.
“teddy
bear ini lucu..” puji Yoomi sembari menunjuk sebuah boneka teddy bear dengan
hanboknya.
“kau
mau?” tanyaku, ia tampak mengerenyitkan tanda bingung.
“ikut
aku.” Ajakku lalu menyeretnya keluar museum.
“kita
kemana?” tanyanya.
“ke
stand yang menjual boneka teddy bear.” Jawabku.
“waahhh~
keren..” pujinya lagi setelah kami tiba. Ia tampak mengitari pandangannya ke
seluruh penjuru pusat perdagangan teddy bear di pulau Jeju. Aku menyeretnya ke
tempat langgananku membeli teddy bear.
“pilihlah
sesukamu.” Ujarku pendek, ia menatapku heran. “maksudmu?”
“kau
mau yang mana, pilih saja. Kali ini aku yang traktir.” Jelasku, ia tampak
mengangguk senang.
“gomawo
oppa.” Ujarnya lalu tersenyum senang, senyumannya manis sekali.. diam-diam ku
perhatikan terus gerak-geriknya dalam memilih boneka teddy bear yang ia
inginkan.
“ahjumma,
aku mau yang ini. Bedakan tempatnya ne?” Ujarnya menunjuk boneka teddy bear
berpasangan, teddy bear yeoja memakai hanbok berwarna soft pink dan teddy bear
namja memakai hanbok berwarna biru muda.
“harganya
30.000 won. Aggashi.” Ujar penjual boneka dan memberikan 2 kantong plastik isi
boneka. Segera ku raih 3 lembar uang 10.000 won dari dompetku dan
menyerahkannya pada penjual boneka tersebut. “khamsahamnida.” Ujarnya setelah
menerima uang ku.
Yoomi
POV
Jujur
saja, aku merasa risih melihat banyak gadis yang juga sedang berwisata kesini
menatap Kris oppa kagum. Wajar saja karena Kris oppa memang tampan. Tapi aku
tak perlu ambil pusing. Terserah mereka.
“oppa,
ambil saja teddy bear namja ini. Aku punya teddy bear yeoja dan kau punya teddy
bear namja.” Ujarku lalu menyerahkan 1 kantong plastik berisi teddy bear namja
yang ku beli tadi.
“eh?
Kenapa?” tanyanya heran.
“anni,
aku hanya ingin memberikannya.” Jawabku.
“eum,
baiklah.” Jawabnya lalu menerima kantong plastik yang ku berikan.
“sekarang
kita kemana?”
“ke
pasar saja. Otte?”
“eum,
baiklah. Kajja.”
***
Author
POV
Tampak
seorang yeoja dengan hotpantsnya serta kaos tipis berwana pink dan tak lupa
topi anti panasnya tengah tertawa riang bersama namja yang jauh dari kata
jelek. Mereka tengah mengitari pasar souvenir terbesar di pulau Jeju, 95% orang
yang melihat mereka berkomentar jika mereka pasangan yang serasi. Padahal
kenyataannya mereka adalah kerabat dekat dari seorang Wu Eunji. Sahabat dekat
Wu Eunji, Yoomi. Dan kakak Wu Eunji, Kris Wu.
“aigooo~
aku sangat banyak membeli barang.” Gumam Yoomi setelah melihat sekitar 15
kantong plastik penuh yang di letakkannya di bagasi mobil sport Kris.
“hahahaha.
Ayo kita pergi, sudah jam setengah 4 sore.”
“kita
mau kemana lagi?” tanya Yoomi.
“eum,
ke pantai saja yuk?” ajak Kris.
“okey~”
jawab Yoomi lalu mengacungkan jari jempolnya.
***
“huaaaaaaa~
pantainya sangat kereeen.”pekik Yoomi setelah turun dari mobil Kris, Kris hanya
mengekorinya yang tengah berlari semangat dari belakang.
“Yoomi,
lihat kesini.” Titah Kris lalu mengarahkan kamera miliknya ke arah Yoomi.
JEPRET~
“Yoomi,
fotonya keren.”
“lihat~”
ujar Yoomi lalu menghampiri Kris.
“ige.”
“huuaaaa~
kau benar oppa.” Pekik Yoomi kegirangan.
“hehehe.
Tunggu dulu, oppa ingin mengambil tripod di mobil. Kau tunggu disini,
arratchi?”
“ne
oppa”
***
“kita
mengambil foto terakhir untuk momen sunset. Oppa ingin mengatur posisi foto
yang tepat. Kau tunggu saja dulu disana. Oke?” ujar Kris sembari mengatur
posisi kameranya.
“ne
oppa~ palliwa.” Ujar Yoomi.
“ne.”
Setelah Kris merasa kameranya
sudah mendapatkan angle yang tepat. Kris mengatur timer kameranya menjadi 20
detik. Kemudian ia menghampiri Yoomi yang tengah duduk di atas batang kayu mati
yang tergeletak begitu saja. Yoomi menatap Kris canggung. Entah apa yang
mendorong Kris hingga ia berani mendekatkan wajahnya ke arah Yoomi. Yoomi tak
memberikan perlawanan sedikitpun hanya diam terpaku.
5 detik..
4 detik..
3 detik..
2 detik..
CHU~
1 detik..
Tiiiiit..
JEPRET!
Posisi berfoto yang tepat. Posisi
seperti apa? Berfoto dalam posisi Kris—mencium bibir Yoomi. Wajah Yoomi memerah
dan matanya membelalak bulat. Kemudian ia mulai hanyut dalam atmosfer cinta
milik mereka berdua. Mengungkapkan rasa cinta mereka masing-masing dengan cara
bertahan dengan posisi ‘itu’ tanpa berubah sedikitpun. Hingga akhirnya Kris
mulai memundurkan wajahnya dan kembali dalam posisi semula. Keduanya diam dan
melihat sunset yang segera berakhir. Tak ada yang berani membuka percakapan
untuk sekedar bertanya ingin kemana lagi.
‘aigooo~ eomma, first kiss ku di
rebut Kris oppa..’ pikir Yoomi.
‘first kiss ku.. oh tuhaan..’
pikir Kris.
***
Yoomi POV
“Tao oppa..” ujarku pada Tao
oppa.
“wae?” tanyanya.
Aih, apa aku harus bertanya jika
Kris oppa pernah berpacaran sebelumnya? Apa Kris oppa sudah mencium yeoja lain
sebelumnya? “hehehe. Anni.” Jawabku lalu menggaruk tengkukku yang sama sekali
tidak gatal.
“Kris tidak pernah berpacaran
sebelumnya. Dia merasa sedikit jijik pada yeoja. Semuanya berubah saat ia
merasa kagum dengan kecerdasan Eunji. Itu yang membuatnya berubah menjadi
sedikit lunak pada yeoja. Seharusnya kau beruntung, kau wanita ketiga terdekat
dengannya setelah eomma nya dan Eunji. Kenapa kau bertanya jika ia sudah pernah
berciuman sebelumnya? Apa tadi Kris hyung menciummu?”
DEG!
Jadi inikah yang dinamakan skak
mat? Tapi aku merasa aneh. Kenapa Tao oppa bisa tahu jika aku ingin menanyakan
hal itu?
“apa Eunji belum menceritakannya
padamu jika aku ini anak indigo?”
“eh? Anak indigo? Maksudmu oppa?”
aku semakin bingung, kenapa Tao oppa bisa tahu semuanya.
“kau belum pernah mendengarnya?
Anak indigo itu adalah anak yang diberi sedikit kelebihan oleh Tuhan. Seperti
bisa menjadi reinkarnasi seseorang, meramal sesuatu, ber-IQ tinggi, dan bisa
membaca pikiran orang. Aku adalah anak indigo yang bisa membaca pikiran orang
dari gerak-geriknya.” Jelas Tao oppa. Oke, sekarang aku harus lebih
berhati-hati menata pikiranku jika sedang berbicara dengan Tao oppa.
“jadi kelebihanmu bisa membaca pikiran
orang? Apa kau punya kelebihan lain?” tanyaku.
“hampir seluruh anak indigo
memiliki indera ke-6. Dan aku mendapatkannya.”
“jadi—kau bisa meliha—“
“ne, aku bisa melihat makhluk
halus.”
GLEK!
“wae? Kau takut? Hahaha.” Gelak
Tao oppa memecah kesunyian di balkon villa yang menampilkan keindahan pantai
sewaktu malam di pulau Jeju.
“yakk—oppa!” bentakku.
“ehm, oke. Langsung saja ke pokok
pembicaraan. Jadi kau benar-benar dicium oleh Kris?”
Oke, Cha Yoomi. Jaga pikiranmu,
jangan sampai dia tahu bahwa Kris oppa memang menci—
“hahaha. Congrats, kau
mendapatkan first kiss nya. Kau tahu? Aku sangat senang saat tahu jika dia
memang menciummu. Itu menandakan bahwa dia bukan gay. Awalnya aku sedikit
khawatir melihatnya yang sering merasa ilfil pada kaum yeoja. Ternyata murni
ilfil. Kau hebat Yoomi. Hahaha” ujar Tao oppa enteng lalu kembali masuk ke
dalam rumah.
Ku raba permukaan bibirku.
Hahaha, ini sangat lucu. Aku rasa zaman sudah mulai berubah. Anjing mana yang
berani mencium bibir kucing yang notabene adalah musuhnya. Hahaha. Tapi.. aku
harus pulang ke Seoul besok.. huuuffftthh.. aku muak dengan UJIAN SEMESTER!!
T-T
***
Tao POV
Hahahaha. Kris hyung. Hebat
sekali, baru saja kau menyukainya kau langsung mendapatkannya. aku iri.. Yoomi,
gadis itu juga menyukaimu hyung. Walaupun kau jauh lebih dulu menyukainya. Kau
menyukainya sejak melihatnya di lomba Olimpiade Biologi waktu itu. Kau
beruntung..
Flashback ON
Kami sedang duduk di barisan
penonton yang sangat padat. Ini lomba Biologi tingkat nasional. Ku perhatikan
manik mata Kris hyung. Hahaha, ternyata ia sibuk memerhatikan dua yeoja
sekaligus.
“apa kau sudah mulai merubah pola
pikirmu tentang wanita, hyung?” tanyaku.
“aish, jangan ikut campur
urusanku.”
“kau memerhatikan yeoja yang
menjadi peserta lomba yang bernama Lee Eunji dari Chungdam High School dengan
kagum karena kepintarannya. Dan kau menatap.. err.. penuh cinta seorang yeoja yang duduk dibarisan penonton
dan memakai seragam yang sama dengan Lee Eunji. Kau tahu apa artinya? Mereka
itu satu sekolah hyung.” Ujarku santai, hahaha.
“bisakah kau diam, tuan muda
Huang?” ancamnya.
“hahahaha. Kau jatuh cinta hyung.
Berdoa saja jika kau bisa mendapatkannya.” kataku watados, dan imbasnya aku
mendapatkan death glare darinya.
“ne, aku diam.” Ucapku lalu
memerhatikan yeoja yang ada dibarisan penonton itu. Hm, cantik. Lumayan juga
selera mu, hyung.
Flashback OFF
***
Author POV
“hmm.. Tao-ah, jaga anak
gadisku.. arraseo?” ujar Ny. Wu pada keponakannya.
“ne omonim, aku akan
menjaganya..” jawab Tao.
“pesawat kami akan take off, jadi
kami harus berangkat eomma..” ujar Eunji. Yoomi dan Kris? Mereka diam seribu
bahasa.
“baiklah.. hati-hati dijalan.”
Kata Tn. Wu.
“ne.. kami berangkat dulu..
annyeong.” Pamit mereka –Tao, Eunji dan Yoomi-
“ne..” jawab Tn. Wu, hingga
akhirnya Tao, Eunji dan Yoomi mulai berjalan menuju ruang keberangkatan.
“Cha Yoomi..” panggil Kris. Yeoja
yang namanya dipanggil memberhentikan langkahnya dan membalikkan badan.
Begitupun Tao dan Eunji yang tertarik ingin melihat drama apa yang akan
terjadi.
“saranghae..” ujar Kris. Semua
orang yang ada disana kecuali Tao membelalakkan mata. Terlebih Ny. Wu yang
merasa bahagia, akhirnya putra keluarga Wu bisa merasakan cinta. Hingga seluruh
perhatian mereka tertuju pada jawaban yang akan dijawab Yoomi.
“na do saranghae..” jawab Yoomi.
Sontak mereka menghembus nafas lega mendengar jawaban Yoomi. Kris menghambur ke
arah Yoomi dan memeluknya erat.
“eomma, tahukah kau jika mereka
bertingkah layaknya anjing dan kucing sebelum ini? Jika mereka bertemu hanya
ada serangan brutal.” Bisik Eunji pada Ny. Wu, Tn. Wu yang mendengarnya menjadi
salah tingkah.
“jeongmal? Hahaha. Berarti
perjalanan cinta mereka sama dengan perjalanan cinta eomma dan appa.” Bisik
sang eomma.
“jeongmalyo? Hahaha.” Jawab
Eunji.
END
Akhirnya selesai juga ni ff abal
dari author kece XD
Di komen yoo.. like this yoo~
Ppai ppai~ orang cantik mau
pergi:p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar