Translate

Minggu, 20 Januari 2013

Love In Jeju Island


Love in Jeju Island
Author : Annisa Noranda Barezky

Main cast :
-          Cha Yoomi
-          Kris Wu
-          Lee Eunji a.k.a Wu Eunji
-          Huang Zi Tao
-          And other cast.
Genre : friendship, romance, family.
Disclaimer : FF ini saya buat setelah mendapatkan cerita mimpi milik teman saya,  dan kebetulan saya juga mendapat peran di mimpinya. Karena ceritanya lumayan unik. Aku jadikan ceritanya menjadi versi ff. Tak suka? Tak usah baca!
***

Yoomi POV
                Jujur saja, aku sangat sedih melihat perubahan drastis pada sahabatku, Eunji. Gadis periang dan cerdas itu hilang dalam sekejap tatkala seluruh anggota keluarganya tewas dalam suatu tragedi kecelakaan. Sekarang ia tinggal bersama bibinya. Hmm, hidup memang terkadang tak selalu berpihak pada seseorang. Bahkan sekarang, ia sangat jarang memperhatikan pelajaran dari Choi sonsaengnim guru favoritnya. Lamunanku tertuju pada pelajaran yang tengah diterangkan oleh Choi sonsaengnim hingga ada guru BP masuk ke kelas dan membisikkan sesuatu pada Choi sonsaengnim. Choi sonsaengnim tampak mengangguk tanda paham akan yang tengah dibisikkan. Hingga akhirnya ia membuka suara.
                “Eunji-ssi, ada yang mencarimu. Temui mereka di ruang kepala sekolah.” Titah Choi sonsaengnim lembut.
                “ye sonsaengnim.” Jawab Eunji singkat.
                “Eunji-ah, hwaiting!^^” bisikku, yang hanya dibalas sebuah anggukan malas oleh Eunji. Semoga saja orang yang mencarinya bisa merubah watak gadis ini.
                ***
Eunji POV
                Aku merasa sedikit cemas akan orang yang mencariku. Siapa mereka? Aih, nan molla. Semoga saja orang baik. Ku genggam ragu knop pintu ruang kepala sekolah. Akhirnya dengan keberanianku yang terkumpul. Aku coba membukanya. Hingga tampak di jauh seberang pintu, kepala sekolah sedang berbicara dengan sepasang suami istri yang tampaknya sudah berusia hampir setengah abad.
                “Eunji-ssi, masuklah.” Perintah kepala sekolah lembut, aku mengangguk pelan tanda mengiyakan ucapannya.
                “ada apa, kepala sekolah?” tanyaku to the point.
                “jadi begini, kau masih ingat dengan kemenanganmu di olimpiade biologi waktu itu? Mereka merasa kagum pada kecerdasanmu. Awalnya mereka berniat hanya memberimu beasiswa atas kesuksesanmu. Tapi setelah mereka mendengar berita jika orangtuamu meninggal. Mereka ingin mengadopsimu.” Terang kepala sekolah. Mataku membelalak bulat tak percaya.
                “jadi, kau mau menjadi bagian dari keluarga kami? Kebetulan kami sangat menginginkan anak perempuan.” Ujar seorang wanita dengan keibuannya. Aku merasa nyaman dengan suara nya, suara yang penuh akan kehangatan dan kasih sayang tulus. Dan manik matanya terpancar akan penuhnya rasa keibuan yang membuatku luluh.
                “jadi, kau mau nak?” tanya seorang laki-laki disebelahnya yang kuyakini adalah suaminya.
                “aku.. aku harus bertanya dulu pada keluargaku.” Jawabku pelan.
                “tenang saja. Kami akan mengurusi masalah itu pada keluargamu nanti. Kau mau?”
                “baiklah, aku mau.” Jawabku lalu tersenyum senang. Semoga penilaianku tentang mereka tak salah.
***
Ternyata penilaianku 100% akurat tentang mereka. Mereka benar-benar bersikap baik padaku. Hari ini aku sudah resmi diadopsi oleh keluarga mereka. Dan aku menjadi seorang Wu Eunji, bukan Lee Eunji lagi. Selain mereka, aku memiliki seorang saudara baru yang jarak usia kami terpaut 4 tahun bernama Kris Wu. Wajahnya tampan bak malaikat tanpa sayap. Mata elangnya selalu menatapku teduh yang membuatku semakin nyaman berada ditengah keluarga ini. Dan sepupu baruku bernama Huang Zi Tao. Begitupun dengan Tao oppa yang juga selalu bersikap baik padaku. Mereka memperlakukanku bak sebuah karang yang rapuh. Tapi aku merasa nyaman dengan perlakuan mereka. Terlebih mereka memiliki perusahaan yang bergerak dibidang perhotelan. Appa.. Eomma.. terimakasih sudah memberiku pengganti kalian, memberiku pengganti yang memperlakukanku bagai aku adalah anak kandung mereka. Aku bahagia.. sangat bahagia..
“oh iya, 1 minggu lagi gadis kecilku akan berulangtahun kan?” ujar Appa baruku yang menghampiriku yang tengah bersantai di ruang tv dengan eomma. Aku mengangguk semangat.
“bagaimana jika kita menyewa kapal pesiar untuk merayakannya?” saran eomma.
“andwaeeee. Eum, aku mau yang sederhana saja.. aku hanya ingin merayakannya bersama orang terdekatku..” jawabku.
“eum.. kebetulan eomma dan appa ada keperluan di pulau Jeju minggu depan. Bagaimana kalau kita sekalian saja berlibur kesana?” saran eomma.
“bagus juga saranmu yeobo. Bagaimana nak? Kau mau?” tanya Appa.
“aku mau appa.. eum, tapi..” ujarku menggantung.
“tapi apa?” tanya mereka serentak.
“aku ingin mengajak sahabatku.. Kris oppa bisa bermain dengan Tao oppa, sedangkan aku tidak ada..” ujarku lesu.
“kau ingin mengajak Yoomi?” tanya eomma dan kubalas anggukan semangat.
“yasudah.. ajak saja Yoomi. Katakan padanya besok sore kita akan langsung berangkat.” Ujar Appa.
“jeongmal?” tanyaku.
“ne chaggi, anything for you..” jawab Eomma.
“gomawo eomma.. appa..”
“ne cheonma..”
***
Yoomi POV
                “kyyaaaaaaaaaa. Jeongmal gomawo Eunji-ah.. saranghae..” pekikku girang setelah mendapat ajakan Eunji.
                “ne.. sore ini kita langsung berangkat.” Jawab Eunji tak kalah semangat. Aku benar-benar bahagia. Doaku saat itu benar-benar dikabulkan tuhan. Eunji menjadi jauh lebih baik setelah diadopsi oleh keluarga kaya yang baik hati seperti mereka.
                “okee^^” jawabku.
                “yasudah, kau siapkan aja kopermu. Pilih yang besar karena kita akan 1 minggu disana.” Saran Eunji.
                “eh? Satu minggu? Berarti.. 1 hari setelah pulang kita langsung menghadapi ujian semester?”
                “hmm.. ne.. tapi tenang saja, Kris dan Tao oppa bisa mengajari kita. Arratchi? Atau kita bisa pulang lebih cepat.”
                “hmm, ne arraseo..” jawab ku tenang. Yah, sedikit lebih tenang memikirkan ujian semester.
                ***
                Author POV
                “oppa, tolong angkatkan koperku..” rengek Eunji.
                “aish, shirreo.” Jawab Tao, Eunji mempoutkan bibirnya kesal. Sedangkan Yoomi hanya cekikikan. Yoomi lupa jika dirinya juga butuh bantuan orang lain mengangkat kopernya -_-
                “jangan cemberut. Aku hanya bercanda chaggi..” goda Tao.
                “nah, ppalli. Angkat koperku.” Titah Eunji.
                “aish, arraseo.” Jawab Tao lalu mengangkat koper Eunji yang.. seberat lemari.
                “Eunji-ah, bagaimana dengan koperku?” bisik Yoomi.
                “suruh saja Tao oppa kalau dia masih mau mengangkatnya.” Jawab Eunji watados.
                “aku tak enak jika harus menyuruhnya.” Bisik Yoomi lagi.
                “kalau begitu suruh saja dia.” Ujar Eunji lalu menunjuk Kris yang tengah asik mendengar lagu dari Ipodnya.
                “andwaeeee, mukanya sangat seram. Aku tak mau.” Protes Yoomi.
                “ya sudah. Angkat saja sendiri. Weekkk.” Jawab Eunji enteng lalu memberikan mehrong nya pada Yoomi yang tengah ber masam ria.
                “Tao oppa.. tolong angkatkan koper Yoomi..” ujar Eunji.
                “aish shirreo. Suruh saja Kris hyung.” Protes Tao. Kris yang mendengar namanya disebut beberapa kali melepas headset Ipodnya.
                “wae?” tanya Kris enteng.
                “tolong angkatkan koper Yoomi..” ujar Tao.
                “aish, shirreo. Angkat saja sendiri.” Jawab Kris.
                “oppa.. ayolah..” bujuk Eunji.
                “shireoooooooooo.”
                “Eunji-ah, lebih baik aku pulang saja kalau begini jadinya.” Ucap Yoomi.
                “baguslah, kau pulang saja. Daripada kau menyusahkan disini.” Jawab Kris enteng sembari membolak-balikkan majalah sport yang tengah dibacanya.
                “KRIS WU!!!” pekik semua orang yang ada disana, kecuali Yoomi.
                “wae?  Apa aku salah bicara?” tanya Kris watados, lagi.
                “angkat kopernya.” Titah sang Appa yang ternyata sudah menguping pertengkaran mereka.
                “appaaaaaa..”
                “angkat saja. Kau bukan bayi raksasa disini.” Omel sang eomma. Dengan berat hati sembari mengumpat tak jelas Kris mengangkat koper Yoomi.
                ‘sehina apa koperku hingga seenggan itu dia menyentuhnya? Kesan pertama, menyeramkan, payah, angkuh, membosankan dan tampan.’ Pikir Yoomi.
                “yang sabar.. Kris memang sering begitu.” Ujar Ny. Wu.
                “ne, kwaenchanna omonim..” jawab Yoomi, setengah hati.
                ***
At Jeju Island..
                “Eunji, kita akan menginap dimana selama di pulau Jeju?” tanya Yoomi.
                “eomma bilang kita akan menginap di villa milik mereka. Menurut penjelasan Tao oppa, itu adalah villa apung.”
                “villa apung? Maksudmu, villa itu letaknya di atas danau atau laut, begitu?” tanya Yoomi.
                “ya kiranya begitulah..”
                ***
                “pokoknya aku mau dengan Tao oppa, titik.” Ujar Eunji enteng.
                “pokoknya aku mau dengan Eunji, titik.” Ujar Tao.
                “terus aku?” tanya Yoomi.
                “dengan siapa lagi? Tentu saja dengan si Angry Kris.” Ejek Tao yang langsung mendapatkan death glare Kris.
                “yaaakk!  Eunji-ah, aku mohon kali ini saja. Bisakah kau yang mengalah?” ujar Yoomi lalu memberikan aegyo terbaiknya.
                “shireooo! Aku yang ulang tahun disini. Jadi aku yang mengatur.” Jawab Eunji.
                “itu benar.” Jawab Tao lalu berhigh five ria dengan Eunji.
                ‘sebenarnya  apa yang mereka rencanakan?’ pikir Kris.
                “Eunji-ah...” ujar Yoomi memelas.
                “shirreoooo~” jawab Eunji lalu menyeret Tao pergi dari TKP.
                Keheningan menyelimuti Yoomi-Kris setelah ditinggal pergi oleh Eunji-Tao.
                “ayo kita pergi.” Ujar Kris yang akhirnya memecahkan kesunyian.
                “kemana?”
                “Klub malam.” Jawab Kris enteng.
                “kyaaaaaaaa~ andwaeeeee” pekik Yoomi.
                “aish, ikut saja. Atau kau mau aku tinggalkan disini?”
                “aish.. ne..” jawab Yoomi pasrah.

Yoomi POV
                Huft, untung saja ia benar-benar tak membawaku ke klub malam. Ternyata benar dugaanku, villa milik keluarga mereka berada di atas laut. Ya, jadi intinya ini villa apung. Tapi ada yang aneh menurutku. Villa ini kosong. Eunji dan Tao oppa ternyata langsung jalan-jalan. Eunjiiii, aku tak mau lagi liburan dengan orang aneh seperti oppa mu..
                “kamarmu disana.  Dan kamarku ada di sebelah kamarmu. Jika ada perlu, langsung saja panggil aku. Kau mengerti?” tanya Kris.
                “ne oppa, aku mengerti.” Jawabku lalu mengikuti Kris oppa yang tengah mengangkat koperku dari belakang. Jika dilihat dari punggungnya, ku akui makhluk ini sangat tampan. Sangat berbeda dengan sifatnya yang sedikit memuakkan. Akhirnya langkah Kris oppa terhenti di depan lemari yang ada di kamarku. Hingga ia menaruh koperku dan beranjak keluar.
                “Kris oppa.” Panggilku, ia memberhentikan langkahnya dan menoleh kearahku. “gomawo” ucapku lalu dibalas seulas senyum tipis di wajahnya. Kyaaaaaaaaaa~ eommaaaa, dia sangat tampan jika sedang tersenyum.
                ***
                “aku lapar..” gumamku sembari mengelus perutku menenangkan cacing di perutku.
                “kau lapar?”
                “eh? Oppa? Sejak kapan kau berada disitu?”
                “baru saja. Aku juga memanggilmu untuk makan malam. Kajja.” Ajak Tao oppa, syukurlah.
                ***
                “oppa, biar aku yang ambilkan piring.” Pintaku pada Tao oppa yang tengah sibuk menyiapkan meja makan.
                “ne, ambil saja di dapur.” Jawabnya.
Author POV
                Yoomi mulai melangkah ke dapur dan mengambil beberapa piring. Tiba-tiba listrik villa padam. Yoomi yang phobia akan gelap terkejut seakan mendapatkan serangan listrik. Rasa takutnya benar-benar melebihi batas hingga tangannya bergetaran dan lututnya lemas. Hingga piring-piring yang baru saja akan di bawanya melayang jatuh dari tangannya.
                PRANG!
                Terdengar suara pecahan tersebut yang membelah kesunyian dalam villa. Yoomi terduduk dan segera meringkuk tubuhnya. Membenamkan kepalanya dan menangis. Hingga akhirnya listrik kembali hidup.
                “Yoomi-ya.. kwaenchanayo?” tanya Eunji khawatir.
                “ne.. kwaenchanna. Aku hanya takut gelap.” Jawab Yoomi.
                “tsk, dasar gadis bodoh.” Ujar Kris senewen. Kris mengeluarkan suara yang tidak kecil untuk menyuarakan sindirannya yang tepat sasaran untuk Yoomi.
Yoomi mulai kehilangan titik kesabarannya mengambil garpu yang ada di rak piring, bersiap melemparnya ke arah Kris. Begitupun dengan Kris yang sudah siap dengan sendok makan ditangannya. Keduanya sibuk melempar death glare tanda mereka siap berperang. Tao menarik Eunji untuk segera melindungi diri dari serangan brutal yang akan hadir di villa mereka di balik meja makan.
“oppa, kenapa kau malah menyeretku untuk menghindar? Cegah mereka!” bisik Eunji.
“kau mau mendapat kenangan berupa cap sendok atau garpu diwajahmu. Percuma saja, kau tahu kan bagaimana si Angry Kris itu. Dan kau juga tahu kan watak Yoomi. Mereka sama-sama keras kepala.” Ceramah Tao.
‘benar juga, daripada aku yang kena.’ Pikir Eunji.
“kyaaaaaaaa” pekik Yoomi lalu melemparkan garpu nya ke arah Kris. Kris yang bisa membaca pergerakan Yoomi segera menghindar dan berhasil, garpu justru menabrak dinding dapur. Kini giliran Kris yang siap melempar sendok makan miliknya. Ia menampilkan seringaiannya sebelum mengambil posisi serangan.
“hyaaaaaa” pekik Kris lalu melempar sendok makan miliknya ke arah Yoomi. Namun dengan mudah Yoomi menangkap sendok tersebut bak catcher handal.
“sekarang kau bisa lihatkan? Siapa yang bodoh sebenarnya?” ujar Yoomi sinis.
“tetap saja kau yang bodoh.” Jawab Kris enteng yang membuat emosi Yoomi kembali tersulut.
“STOOOOOPP!!!” pekik Tao dan Eunji mencegah perang babak kedua terjadi lagi. Tao segera mengamankan Kris ke dalam kamar dan begitupun dengan Eunji yang membawa Yoomi ke kamar.
***
2 hari setelah kejadian itu. Yoomi dan Kris sama sekali tak pernah menyapa barang sedikitpun. Jika mata mereka bertemu, yang ada hanya death glare death glare dan death glare. Sekarang sudah larut malam, tapi Yoomi masih terjaga dari tidurnya. Entah apa yang dipikirkan oleh gadis ini hingga ia tak kunjung memasuki dunia mimpi. Kemudian ia beranjak dari tempat tidur dan berjalan menuju balkon kamar nya. Ia mulai menyenandungkan lagu kesukaannya.
I lost my mind neoreul cheoeummannasseulttae
Neo hanappaego modeungeoseun get in slow motion
Naege malhaejwo ige sarangiramyeon
Maeilgeudaewa sumanheun gamjeongdeureul nanwojugo baewogamyeo
Ssaugo ulgo anajugo
Naege malhaejwo ige sarangiramyeon

Sesangnamjadeul modu nalbureowohae
Neoreul gajin naega jiltuna jukgennabwa
My babe, baby babe, baby baby
Neol araboneungeol ige sarangingeol
Aicheoreom neol jaju utgemandeulgo
Chingucheoreom neol gajang pyeonhage mandeulkkeoya
My babe, baby babe, baby baby
Malhaejwo naege what is love

Kris POV

Deg deg deg deg deg

                Yeoja bodoh itu, kenapa suaranya bisa sangat indah.. oh tuhan, jantungku sampai berdetak tak karuan mendengarnya. Apa aku jatuh cinta padanya? Ku akui semenjak ia mulai datang ke rumahku dan memperkenalkan diri sebagai sahabat Eunji aku sudah tertarik padanya. Bahkan yang lebih jujurnya lagi jauh sebelum waktu itu aku sudah tertarik padanya. Tapi, mana mungkin si tampan Kris bisa menyukai yeoja seperti dia? Aish Kris, yang benar saja. Itu tidak mungkin.

                Dan kalau seandainya Tao bisa membaca pikiranku, bagaimana? Tao si bocah indigo itu cukup sering membaca pikiranku. Memang aneh untuk anak normal, tapi itulah Tao. Dia diberi sedikit kelebihan oleh Tuhan.
                ***
                “hari ini kita kemana?” tanya Tao memecah keheningan saat kami menyantap sarapan pagi.
                “aku ingin membeli oleh-oleh untuk teman kami.” Jawab Yoomi.
                “ya, aku setuju denganmu Yoomi-ya.” Ujar Eunji.
                “ya sudah. Berarti jadwal kita hari ini ke pasar.” Jawab Tao.
                “eum, oppa. Sepertinya kami harus pulang lebih cepat. Ujian semester sudah menanti.” Ucap Eunji.
                “ne, mungkin besok kami harus pulang ke Seoul.” Jawab Yoomi.
                Uhuk Uhuk!
                Besok mereka pulang? Andwaeeeee. Itu terlalu cepat, aku masih mau bersenang-senang. Uhuk uhuk!
                “yakk! Oppa, kalau minum itu hati-hati. Kemana pikiranmu hingga kau tersedak seperti itu.” Omel Eunji.
                “kwaenchana, uhuk. Eunji-ah.” Jawabku setengah-setengah. Leherku sakit.
                “hahahahaha.” Gelak Tao memecah rasa khawatir Eunji dan.. Yoomi. Aku bersyukur karena yeoja ini ikut khawatir.
                “kenapa kau malah tertawa, oppa?” tanya Yoomi. Aish, pasti bocah itu sudah membaca pikiranku.
                “anni, kalian hanya lucu.” Jawab Tao watados lalu mengelap mulutnya dan bersiap untuk beranjak.
                “JIKA KAU SUKA.. KATAKAN SUKA.. JIKA KAU CINTA.. KATAKAN CINTA.. JANGAN KAU PENDAM.. ATAU KAU AKAN MERANAAAA~ JANGAN PENDAM.. ATAU KUREBUUUT, YEOJA IMPIANMUUU~ OHH YEAHH~” nyanyian Tao bersenandung tak jelas dengan ria. Sial, aku tahu dia menyindirku. Kurang ajar kau Huang Zi Tao!
                “ATAU KU REBUUUUT ~ JANGAN RUTUKI AKUUU ATAU YEOJAMU BENAR BENAR KU REBUUUT~ OOHH YEEAHH~” nyanyi Tao lagi, sial!
                Dan akhirnya Eunji ikut tertawa mendengar senandung aneh dari Tao. Bisa ku tebak, anak itu pasti sudah mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Tao. Bisa ku tebak wajahku sudah memerah dan kecut tentunya. Sekarang tinggal aku dan Yoomi yang ada di meja makan. Suasana tidak dingin lagi, tapi canggung. Aku maluuu.
                “turun derajat. Hahahaha” ejek Eunji. Bocah itu sama saja dengan Tao. Benar-benar..
                “Yoomi-ahh~ saranghaeeee” pekik Tao. Oke, ku pastikan bocah itu akan benar-benar tak selamat malam nanti.
                “na do saranghae oppaaaa.” Pekik Eunji. Oh tuhan.. aku benar-benar tak sanggup lagi mendengarnya.
               “HAHAHAHAHA” terdengar tawa mereka menggema diseluruh ruangan villa. Benar-benar.. Tao.. Eunji.. arrrrrgghhh.
              “oppa, aku berangkat dulu ke pasar bersama Tao oppa. Yoomi-ya, kau berangkat bersama Kris oppa saja ne?” Bingo! Bocah ini pasti sudah berkomplot dengan Tao.
                “ahh.. ne, baiklah..” jawab Yoomi. Eh? Tak biasanya dia mau di couple kan denganku. Tapi biarlah, ini kesempatan langka.
                “ppai.. ppai Yoomi-ya.. Kris oppa..” pamit Eunji.
                Hingga akhirnya deruman mobil sport milik Tao keluar dari pekarangan depan villa. Aku masih merasa canggung dengannya. Tuhan.. tolong aku..
                I lost my mind neoreul chommanaseultte..
One message from Tao :
Aku tahu kalau kau menyukainya,
Kami memberikan kesempatan untukmu.
Jadi perjuangkan.
Hwaiting Angry Kris^^ hahaha~ XD

                Aku tersenyum tipis membaca pesan dari Tao. Baiklah, hari ini Kris Wu akan menampilkan sisi laki-lakinya pada yeoja yang ia sukai. Hwaiting Kris^^
                “kau langsung mau ke pasar, Yoomi-ya?” tanyaku mencoba akrab.
                “hmm, aku ingin ke Teddy Bear museum dulu. Bisakah?” tanyanya balik. Ini umpan yang bagus, aku bisa langsung mengencaninya. Hahahaha.
                “baiklah. Kau sudah siap?”
                “aku sudah siap dari tadi.”
                “baiklah, kajja berangkat.” Ajakku.
                ***
                “wahh~ oppa, kesini.” Panggil Yoomi.
                “wae?” tanyaku.
                “teddy bear ini lucu..” puji Yoomi sembari menunjuk sebuah boneka teddy bear dengan hanboknya.
                “kau mau?” tanyaku, ia tampak mengerenyitkan tanda bingung.
                “ikut aku.” Ajakku lalu menyeretnya keluar museum.
                “kita kemana?” tanyanya.
                “ke stand yang menjual boneka teddy bear.” Jawabku.
                “waahhh~ keren..” pujinya lagi setelah kami tiba. Ia tampak mengitari pandangannya ke seluruh penjuru pusat perdagangan teddy bear di pulau Jeju. Aku menyeretnya ke tempat langgananku membeli teddy bear.
                “pilihlah sesukamu.” Ujarku pendek, ia menatapku heran. “maksudmu?”
                “kau mau yang mana, pilih saja. Kali ini aku yang traktir.” Jelasku, ia tampak mengangguk senang.
                “gomawo oppa.” Ujarnya lalu tersenyum senang, senyumannya manis sekali.. diam-diam ku perhatikan terus gerak-geriknya dalam memilih boneka teddy bear yang ia inginkan.
                “ahjumma, aku mau yang ini. Bedakan tempatnya ne?” Ujarnya menunjuk boneka teddy bear berpasangan, teddy bear yeoja memakai hanbok berwarna soft pink dan teddy bear namja memakai hanbok berwarna biru muda.
                “harganya 30.000 won. Aggashi.” Ujar penjual boneka dan memberikan 2 kantong plastik isi boneka. Segera ku raih 3 lembar uang 10.000 won dari dompetku dan menyerahkannya pada penjual boneka tersebut. “khamsahamnida.” Ujarnya setelah menerima uang ku.
                Yoomi POV
                Jujur saja, aku merasa risih melihat banyak gadis yang juga sedang berwisata kesini menatap Kris oppa kagum. Wajar saja karena Kris oppa memang tampan. Tapi aku tak perlu ambil pusing. Terserah mereka.
                “oppa, ambil saja teddy bear namja ini. Aku punya teddy bear yeoja dan kau punya teddy bear namja.” Ujarku lalu menyerahkan 1 kantong plastik berisi teddy bear namja yang ku beli tadi.
                “eh? Kenapa?” tanyanya heran.
                “anni, aku hanya ingin memberikannya.” Jawabku.
                “eum, baiklah.” Jawabnya lalu menerima kantong plastik yang ku berikan.
                “sekarang kita kemana?”
                “ke pasar saja. Otte?”
                “eum, baiklah. Kajja.”
                ***
                Author POV
                Tampak seorang yeoja dengan hotpantsnya serta kaos tipis berwana pink dan tak lupa topi anti panasnya tengah tertawa riang bersama namja yang jauh dari kata jelek. Mereka tengah mengitari pasar souvenir terbesar di pulau Jeju, 95% orang yang melihat mereka berkomentar jika mereka pasangan yang serasi. Padahal kenyataannya mereka adalah kerabat dekat dari seorang Wu Eunji. Sahabat dekat Wu Eunji, Yoomi. Dan kakak Wu Eunji, Kris Wu.
                “aigooo~ aku sangat banyak membeli barang.” Gumam Yoomi setelah melihat sekitar 15 kantong plastik penuh yang di letakkannya di bagasi mobil sport Kris.
                “hahahaha. Ayo kita pergi, sudah jam setengah 4 sore.”
                “kita mau kemana lagi?” tanya Yoomi.
                “eum, ke pantai saja yuk?” ajak Kris.
                “okey~” jawab Yoomi lalu mengacungkan jari jempolnya.
                ***
                “huaaaaaaa~ pantainya sangat kereeen.”pekik Yoomi setelah turun dari mobil Kris, Kris hanya mengekorinya yang tengah berlari semangat dari belakang.
                “Yoomi, lihat kesini.” Titah Kris lalu mengarahkan kamera miliknya ke arah Yoomi.
                JEPRET~
                “Yoomi, fotonya keren.”
                “lihat~” ujar Yoomi lalu menghampiri Kris.
                “ige.”
                “huuaaaa~ kau benar oppa.” Pekik Yoomi kegirangan.
                “hehehe. Tunggu dulu, oppa ingin mengambil tripod di mobil. Kau tunggu disini, arratchi?”
                “ne oppa”
                ***
                “kita mengambil foto terakhir untuk momen sunset. Oppa ingin mengatur posisi foto yang tepat. Kau tunggu saja dulu disana. Oke?” ujar Kris sembari mengatur posisi kameranya.
                “ne oppa~ palliwa.” Ujar Yoomi.
                “ne.”
Setelah Kris merasa kameranya sudah mendapatkan angle yang tepat. Kris mengatur timer kameranya menjadi 20 detik. Kemudian ia menghampiri Yoomi yang tengah duduk di atas batang kayu mati yang tergeletak begitu saja. Yoomi menatap Kris canggung. Entah apa yang mendorong Kris hingga ia berani mendekatkan wajahnya ke arah Yoomi. Yoomi tak memberikan perlawanan sedikitpun hanya diam terpaku.
5 detik..
4 detik..
3 detik..
2 detik..
CHU~
1 detik..
Tiiiiit..
JEPRET!
Posisi berfoto yang tepat. Posisi seperti apa? Berfoto dalam posisi Kris—mencium bibir Yoomi. Wajah Yoomi memerah dan matanya membelalak bulat. Kemudian ia mulai hanyut dalam atmosfer cinta milik mereka berdua. Mengungkapkan rasa cinta mereka masing-masing dengan cara bertahan dengan posisi ‘itu’ tanpa berubah sedikitpun. Hingga akhirnya Kris mulai memundurkan wajahnya dan kembali dalam posisi semula. Keduanya diam dan melihat sunset yang segera berakhir. Tak ada yang berani membuka percakapan untuk sekedar bertanya ingin kemana lagi.
‘aigooo~ eomma, first kiss ku di rebut Kris oppa..’ pikir Yoomi.
‘first kiss ku.. oh tuhaan..’ pikir Kris.
***
Yoomi POV
“Tao oppa..” ujarku pada Tao oppa.
“wae?” tanyanya.
Aih, apa aku harus bertanya jika Kris oppa pernah berpacaran sebelumnya? Apa Kris oppa sudah mencium yeoja lain sebelumnya? “hehehe. Anni.” Jawabku lalu menggaruk tengkukku yang sama sekali tidak gatal.
“Kris tidak pernah berpacaran sebelumnya. Dia merasa sedikit jijik pada yeoja. Semuanya berubah saat ia merasa kagum dengan kecerdasan Eunji. Itu yang membuatnya berubah menjadi sedikit lunak pada yeoja. Seharusnya kau beruntung, kau wanita ketiga terdekat dengannya setelah eomma nya dan Eunji. Kenapa kau bertanya jika ia sudah pernah berciuman sebelumnya? Apa tadi Kris hyung menciummu?”
DEG!
Jadi inikah yang dinamakan skak mat? Tapi aku merasa aneh. Kenapa Tao oppa bisa tahu jika aku ingin menanyakan hal itu?
“apa Eunji belum menceritakannya padamu jika aku ini anak indigo?”
“eh? Anak indigo? Maksudmu oppa?” aku semakin bingung, kenapa Tao oppa bisa tahu semuanya.
“kau belum pernah mendengarnya? Anak indigo itu adalah anak yang diberi sedikit kelebihan oleh Tuhan. Seperti bisa menjadi reinkarnasi seseorang, meramal sesuatu, ber-IQ tinggi, dan bisa membaca pikiran orang. Aku adalah anak indigo yang bisa membaca pikiran orang dari gerak-geriknya.” Jelas Tao oppa. Oke, sekarang aku harus lebih berhati-hati menata pikiranku jika sedang berbicara dengan Tao oppa.
“jadi kelebihanmu bisa membaca pikiran orang? Apa kau punya kelebihan lain?” tanyaku.
“hampir seluruh anak indigo memiliki indera ke-6. Dan aku mendapatkannya.”
“jadi—kau bisa meliha—“
“ne, aku bisa melihat makhluk halus.”
GLEK!
“wae? Kau takut? Hahaha.” Gelak Tao oppa memecah kesunyian di balkon villa yang menampilkan keindahan pantai sewaktu malam di pulau Jeju.
“yakk—oppa!” bentakku.
“ehm, oke. Langsung saja ke pokok pembicaraan. Jadi kau benar-benar dicium oleh Kris?”
Oke, Cha Yoomi. Jaga pikiranmu, jangan sampai dia tahu bahwa Kris oppa memang menci—
“hahaha. Congrats, kau mendapatkan first kiss nya. Kau tahu? Aku sangat senang saat tahu jika dia memang menciummu. Itu menandakan bahwa dia bukan gay. Awalnya aku sedikit khawatir melihatnya yang sering merasa ilfil pada kaum yeoja. Ternyata murni ilfil. Kau hebat Yoomi. Hahaha” ujar Tao oppa enteng lalu kembali masuk ke dalam rumah.
Ku raba permukaan bibirku. Hahaha, ini sangat lucu. Aku rasa zaman sudah mulai berubah. Anjing mana yang berani mencium bibir kucing yang notabene adalah musuhnya. Hahaha. Tapi.. aku harus pulang ke Seoul besok.. huuuffftthh.. aku muak dengan UJIAN SEMESTER!! T-T
***
Tao POV
Hahahaha. Kris hyung. Hebat sekali, baru saja kau menyukainya kau langsung mendapatkannya. aku iri.. Yoomi, gadis itu juga menyukaimu hyung. Walaupun kau jauh lebih dulu menyukainya. Kau menyukainya sejak melihatnya di lomba Olimpiade Biologi waktu itu. Kau beruntung..
Flashback ON
Kami sedang duduk di barisan penonton yang sangat padat. Ini lomba Biologi tingkat nasional. Ku perhatikan manik mata Kris hyung. Hahaha, ternyata ia sibuk memerhatikan dua yeoja sekaligus.
“apa kau sudah mulai merubah pola pikirmu tentang wanita, hyung?” tanyaku.
“aish, jangan ikut campur urusanku.”
“kau memerhatikan yeoja yang menjadi peserta lomba yang bernama Lee Eunji dari Chungdam High School dengan kagum karena kepintarannya. Dan kau menatap.. err.. penuh cinta  seorang yeoja yang duduk dibarisan penonton dan memakai seragam yang sama dengan Lee Eunji. Kau tahu apa artinya? Mereka itu satu sekolah hyung.” Ujarku santai, hahaha.
“bisakah kau diam, tuan muda Huang?” ancamnya.
“hahahaha. Kau jatuh cinta hyung. Berdoa saja jika kau bisa mendapatkannya.” kataku watados, dan imbasnya aku mendapatkan death glare darinya.
“ne, aku diam.” Ucapku lalu memerhatikan yeoja yang ada dibarisan penonton itu. Hm, cantik. Lumayan juga selera mu, hyung.
Flashback OFF
***
Author POV
“hmm.. Tao-ah, jaga anak gadisku.. arraseo?” ujar Ny. Wu pada keponakannya.
“ne omonim, aku akan menjaganya..” jawab Tao.
“pesawat kami akan take off, jadi kami harus berangkat eomma..” ujar Eunji. Yoomi dan Kris? Mereka diam seribu bahasa.
“baiklah.. hati-hati dijalan.” Kata Tn. Wu.
“ne.. kami berangkat dulu.. annyeong.” Pamit mereka –Tao, Eunji dan Yoomi-
“ne..” jawab Tn. Wu, hingga akhirnya Tao, Eunji dan Yoomi mulai berjalan menuju ruang keberangkatan.
“Cha Yoomi..” panggil Kris. Yeoja yang namanya dipanggil memberhentikan langkahnya dan membalikkan badan. Begitupun Tao dan Eunji yang tertarik ingin melihat drama apa yang akan terjadi.
“saranghae..” ujar Kris. Semua orang yang ada disana kecuali Tao membelalakkan mata. Terlebih Ny. Wu yang merasa bahagia, akhirnya putra keluarga Wu bisa merasakan cinta. Hingga seluruh perhatian mereka tertuju pada jawaban yang akan dijawab Yoomi.
“na do saranghae..” jawab Yoomi. Sontak mereka menghembus nafas lega mendengar jawaban Yoomi. Kris menghambur ke arah Yoomi dan memeluknya erat.
“eomma, tahukah kau jika mereka bertingkah layaknya anjing dan kucing sebelum ini? Jika mereka bertemu hanya ada serangan brutal.” Bisik Eunji pada Ny. Wu, Tn. Wu yang mendengarnya menjadi salah tingkah.
“jeongmal? Hahaha. Berarti perjalanan cinta mereka sama dengan perjalanan cinta eomma dan appa.” Bisik sang eomma.
“jeongmalyo? Hahaha.” Jawab Eunji.
END
Akhirnya selesai juga ni ff abal dari author kece XD
Di komen yoo.. like this yoo~
Ppai ppai~ orang cantik mau pergi:p


Tidak ada komentar:

Posting Komentar